4.6 / 11 Reviews

Harga Angkul Angkul Batu Bata Dan Waktu Yang Dibutuhkan

Harga angkul angkul batu bata memang berbeda-beda di Bali. Hal ini sangat bergantung pada ukuran dan model angkul angkul yang akan dibuat, serta kualitas bahan batu bata yang akan digunakan.

Dalam pembuatan bangunan angkul-angkul, masyarakat Bali dari dulu hingga sekarang tetap menggunakan pedoman lontar asta kosala kosali.

Pembuatannya tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena bila angkul-angkul tidak dibuat dengan perhitungan yang tepat dipercaya dapat membawa pengaruh negatif terhadap rejeki, kesehatan, dan ketentraman rumah tangga dari si pemilik rumah.

Sebaliknya, bila angkul–angkul dibuat dengan perhitungan-perhitungan yang tepat maka dipercaya dapat memberi pengaruh positif untuk rejeki, kesehatan, dan ketentraman rumah tangga.

Angkul Angkul Dari Batu Bata Ekspos

Angkul Angkul Batu Bata Bali - sumber: www.pinterest.com

Saat ini, pembuatan bangunan angkul angkul Bali memang ada yang menggunakan bahan batu alam dan beton cetakan. Namun, angkul-angkul batu bata tetap memiliki penggemarnya tersendiri.

Angkul-angkul bahan batu bata dinilai memiliki tampilan yang estetik berasal dari warna merahnya yang khas. Hal ini tentunya dapat menawarkan kesan dan nuansa klasik pada rumah.

Untuk menciptakan kesan yang lebih indah, anda dapat menambahkan ornamen patung-patung khas Bali atau tanaman-tanaman rambat pada angkul-angkul.

Selain itu, anda juga dapat menaruh beberapa lampu penerangan khusus agar tampilan angkul-angkul dapat tetap terlihat jelas walaupun di malam hari.

Pembuatan Angkul Angkul Batu Bata

Pembuatan Angkul Angkul Batu Bata Ekspos - sumber: www.pinterest.com

Proses pembuatan angkul-angkul dari bahan batu bata umumnnya memang tidak memerlukan waktu yang cukup lama, mungkin sekitar 1 – 2 minggu (tergantung jumlah orang yang mengerjakan).

Bangunan angkul-angkul Bali ini dibangun dengan konsep tri angga (tiga bagian) yang terdiri dari nista (bagian kaki), madya (bagian badan), dan utama (bagian kepala/atap).

Diawali dengan bagian kaki dimana akan menjadi sebuah pondasi untuk bangunan angkul-angkul. Baru memasuki bagian badan, dan dilanjutkan lagi ke bagian atap. Yang terakhir pemasangan daun pintu pada angkul-angkul.

Angkul-angkul dengan daun pintu memiliki simbol sebagai mulut rumah yang bisa tertutup dan terbuka. Saat pintu rumah tertutup inilah dipercaya dapat mencegah gangguan-ganguan negatif yang bersifat gaib masuk ke rumah.